( ASKEP ) ASUHAN KEPERAWATAN INSUFISIENSI MITRAL
1.1
Pengkajian
1.1.1
Anamnesa
1. Identitas
2. Keluhan
Utama
Sesak napas,
ada beberapa macam sesak napas yang biasanya dikeluhkan oleh klien, antara lain
:
a. Ortopnea terjadi
karena darah terkumpul pada kedua paru pada posisi terlentang, menyebabkan
pembuluh darah pulmonal mengalami kongesti secara kronis dan aliran balik vena
yang meningkat tidak diejeksikan oleh ventrikel kiri.
b. Dyspnea nocturnal paroximal merupakan dispnea
yang berat. Klien sering terbangun dari tidurnyaatau bangun, duduk atau
berjalan menuju jendela kamar smabil terengah-engah. Hal ini terjadi karena
ventrikel kiri secara mendadak gagal mengeluarkan curah jantung, sehingga
tekanan vena dan kapiler pulmonalis meningkat menyebabkan transudasi cairan
kedalam jaringan interstisial yang meningkatkan kerja pernapasan.
3. Riwayat
Penyakit Sekarang
4. Riwayat
Penyakit Dahulu
a. penyakit
jantung rematik
b. penyakit
jantung koroner
c. trauma
5. Riwayat
Penyakit Keluarga
Apakah ada
riwayat penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya
1.1.2
Pemeriksaan
Fisik
1. Keadaan umum
Ø Inspeksi :
bentuk tubuh, pola pernapasan, emosi/perasaan
Ø Palpasi :
suhu dan kelembaban kulit, edema, denyut dan tekanan arteri
Ø Perkusi :
batas-batas organ jantung dengan sekitarnya.
Ø Auskultasi :
·
Bising yang bersifat meniup (blowing) di apeks,
menjalar ke aksila dan mengeras pada ekspirasi
·
Bunyi jantung I lemah karena katup tidak menutup
sempurna
·
Bunyi jantung III yang jelas karena pengisian yang
cepat dari atrium ke ventrikel pada saat distol.
2. Tanda –
tanda vital : Pemeriksaan tanda vital secara umum terdiri atas nadi, frekuensi
pernapasan, tekanan darah, dan suhu tubuh
3. Pemeriksaan
persistem
Ø B1
(Breath) : Dyspnea, Orthopnea, Paraxymal
nocturnal dyspnea
Ø B2
(Blood) : Thrill sistolik di apeks, hanya
terdengar bising sistolik di apeks, bunyi jantung 1 melemah,
Ø B3
(Brain) : pucat, sianosis
Ø B4
(Bladder) : output urin menurun
Ø B5 (Bowel)
: nafsu makan menurun, BB menurun
Ø B6
(Bone) : lemah
4. Elektrokardiogram
: Menilai derajat insufisiensi
5. Pemeriksaan
Diagnostik
Ø Menilai
ada/tidaknya penyakit penyerta
Ø Gambaran P
mitral dengan aksis dan kompleks QRS yang normal
Ø Axis yang
bergeser ke kiri dan adanya hipertrofi ventrikel kiri
Ø Ekstra
sistol atrium
6. Foto
thorax
:
Ø Pembesaran
atrium kiri dan ventrikal kiri
Ø Bendungan
paru, bila ada dekompensasi kordis
Ø Perkapuran
pada anulus mitral
7. Fonokardiogram
: Menilai gerakan katup, ketebalan dan perkapuran serta menilai derajat
regurgitasi insufisiensi mitral
8. Pemeriksaan
Laboratorium : Mengetahui ada/tidaknya reuma
aktif/reaktivasi
1.2
Diagnosa
Keperawatan
1) Penurunan
curah jantung berhubungan dengan ketidakmampuan ventrikel kiri memompa darah.
2) Pola nafas
tidak efektif berhubungan dengan perembesan cairan, kongesti paru akibat
sekunder dari perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan intersisial.
3) Gangguan
aktifitas sehari-hari yang berhubungan dengan penurunan curah jantung e
jaringan.
1.3
Intervensi
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Kriteria
Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Penurunan
curah jantung yang berhubungan dengan ketidakmampuan ventrikel kiri untuk
memompa darah.
Tujuan :
dalam waktu 3x24 jam penurunan curah jantung dapat teratasi dan menunjukkan
tanda vital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang
dan bebas gejala gagal jantung misalnya parameter hemodinamika dalam batas
normal, output urine adekuat)
|
Klien
melaporkan penurunan episode dyspnea, berperan dalam aktivitas mengurangi
beban kerja jantung, tekanan darah dalam batas normal, tidak terjadi aritmia,
denyut jantung, dan irama jantung teratur.
|
-
Kaji dan lapor tanda penurunan curah jantung
-
Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi
-
Kolaborasi pemberian cairan intervena, pembatasan jumlah total cairan sesuai
dengan indikasi, hindari cairan dan natrium
-
Kolaborasi pemberian obat diuretik
-
Kolaborasi pemberian obat vasodilator seperti nitrat
|
-
Kejadian mortalitas dan morbiditas sehubungan dengan infark miokardium yang
lebih dari 24 jam pertama
-
Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokardium untuk melawan efek
hipoksi/iskemia
-
Karena adanya peningkatan tekanan ventrikel kiri, klien tidak dapat
menoleransi peningkatan volume cairan(preload) klien juga mengeluarkan
sedikit natrium yang menebabkan retensi cairan dan meningkatkan kerja
miokardium
-
Penurunan preload paling banyak digunakan dalam mengobati klien dengan curah
jantung relative normal ditambah dengan gejala kongesti deuritik blok
reabsorbsi diuretic sehingga mempengaruhi reabsorbsi natrium dan air
-
Vasodilator digunakan untuk meningkatkan curah jantung, menurunkan volume
sirkulasi(vasodilator) dan tahanan vasikuler sistemis (arteridilator) juga
kerja ventrikel
|
2.
|
Pola napas
tidak efektif berhubungan dengan perembesan cairan, kongesti paru akibat
sekunder dari perubahan member kapiler alveoli dan retensi cairan
intertestial.
Tujuan :
Dalam waktu 3x24 jam pola napas kembali efektif
|
Klien
tidak sesak napas, frekuensi pernapasan normal (16-20 x/menit), respon batuk
berkurang, output urin 30ml/jam
|
-
Auskultasi bunyi napas
- Kaji
adanya edema
-
Pertahankan pemasukan total cairan 2000ml/24jam dalam toleransi kardiovaskuler
-
Kolaborasi pemberian diet tanpa garam
-
Kolaborasi pemberian diuretik
|
-
Indikasi edema paru, akibat sekunder dekompensasi jantung
-
Waspadai adanya gagal kongestif/kelebihan volume cairan
-
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang dewasa tetapi memerlukan pembatasan
dengan adanya dekompensasi jantung
-
Natrium meningkatkan retensi cairan dan meningkatkan volume plasma yang
berdampak terhadap peningkatan beban kerja jantung dan akan meningkatkan
kerja miokardium
-
Diuretic bertujuan untuk menurunkan volume plasma dan menurunkan retensi
cairan di jaringan sehingga menurunkan risiko terjadinya edema paru
|
3.
|
Gangguan
aktivitas sehari – hari yang berhubungan dengan penurunan curah jantung ke
jaringan.
Tujuan :
Dalam waktu 3x24 jam aktivitas sehari-hari klien terpenuhi dan meningkatnya
kemampuan beraktivitas
|
Klien
menunjukkan peningkatan kemampuan beraktivitas/mobilisasi ditempat tidur,
frekuensi pernapasan normal
|
-
Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan TD selama dan sesudah aktivitas
-
Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas, dan berikan aktivitas senggang yang
tidak berat
-
Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas,contoh bangun dari
kursi, bila tak ada nyri, ambulasi, dan istirahat selama 1 jamsetelah makan
-
Berikan waktu istirahat diantara waktu aktivitas
|
-
Respon klien terhadap aktivitas dapat mengindikasikan penurunan oksigen
miokardium
-
Menurunkan kerja miokardium/konsumsi oksigen
-
Aktivitas yang maju memberikan control jantung, meningkatkan regangan dan
mencegah aktivitas berlebihan
-
Untuk mendapatkan cukup waktu resolusi bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa
kerja jantung
|
1.4
Implementasi
Pada tahap
ini untuk melaksanakan intervensi dan aktifitas yang telah dicatat dalam
rencana perawatan pasien. Agar implementasi / pelaksanaan perencanaan ini dapat
tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan,
memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang
dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan.
1.5
Evaluasi
Pada tahap
akhir proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien terhadap perawatan
yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil hasil yang diharapkan telah
dicapai.
Evaluasi
merupakan proses yang interaktif dan kontinyu karena setiap tindakan
keperawatan, respon pasien dicatat dan dievaluasi dalam hubungannya dengan
hasil yang diharapkan kemudian berdasarkan respon pasien, revisi, intervensi
keperawatan / hasil pasien yang mungkin diperlukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Harisson. 2000. prinsip-prinsip ilmu penyaakit dalam
vol 3, isselbacher dkk,jakarta egc
Muttaqin, Arief. 2009..Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35367-Kep%20Kardiovaskuler-askep keperawatan
insufisiensi mitral.html Diakses pada:10 Mei 2014.Pukul 08.30 WIB.
Comments
Post a Comment